Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, gencar menggalakkan
program nasional dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
untuk membentuk karakter anak di usia dini melalui Pendidikan Usia Dini
(PAUD) maupun TK. Terlebih di era industrialisasi migas saat ini.
Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Bojonegoro, Abdul Aziz, mengungkapkan, pembentukan karakter anak bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya program Semai Benih Bangsa yang diberikan oleh operator minyak Lapangan Banyuurip, Mobil Cepu Ltd (MCL) bersama Indonesia Heritage Foundation (IHF) kepada guru-guru yang mengajar di seluruh PAUD/TK khususnya di Kecamatan Gayam atau daerah ring 1 Blok Cepu.
"Disana banyak orang tua yang mulai sibuk meningkatkan perekonomiann keluarga, sehingga menyerahkan perhatian sang anak kepada pembantu. Kalau pembantu yang di pekerjakan orangnya baik tidak apa-apa, kalau buruk? pasti akan mempengaruhi psikologis si anak," tegasnya kepada suarabanyuurip.com, Rabu (23/4/2014).
Dia mengungkapkan, dengan adanya industrialisasi migas di Bojonegoro saat ini sangatlah penting dalam membangun karakter anak karena banyak anak-anak muda yang sudah terseret arus kecanggihan tekhnologi yang cenderung mengarah pada hal negatif.
"Dengan golden age, semua guru PAUD maupun TK harus bisa mengajarkan nilai-nilai luhur, budi pekerti dan keagamaan untuk membentengi diri saat menginjak usia remaja nantinya. Tentu tidak lepas dari pengawasan orang tua," tegas Aziz.
Mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Balen itu menyatakan, dengan mengajarkan anak pada golden age atau usia dini maka akan bergaung dalam relung hatinya sebanyak 65 ribu kali dan memberikan kesan-kesan psikologis yang bagus. Terlebih di derah-daerah sekitar industri migas yang menghadapkan anak-anak sekarang ini pada sebuah dilema.
"Orang tua baik ayah maupun ibu akan bekerja satu hari penuh, dimana saat pagi berangkat anaknya masih tidur, saat pulang malam, anaknya sudah tidur," ujar Aziz mencontohkan.
Disinilah, kata dia, seorang guru memiliki peran penting dan tanggung jawab besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan karakteristik anak agar tidak membentuk karakter yang buruk. Dengan memberikan peningkatan kualitas TK/PAUD di Bojonegoro, tentu akan mencetak generasi emas yang berguna bagi orang tua, bangsa dan agama.
Sumber: http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/bentuk-karakter-anak-di-tengah-industri-migas
Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Bojonegoro, Abdul Aziz, mengungkapkan, pembentukan karakter anak bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya program Semai Benih Bangsa yang diberikan oleh operator minyak Lapangan Banyuurip, Mobil Cepu Ltd (MCL) bersama Indonesia Heritage Foundation (IHF) kepada guru-guru yang mengajar di seluruh PAUD/TK khususnya di Kecamatan Gayam atau daerah ring 1 Blok Cepu.
"Disana banyak orang tua yang mulai sibuk meningkatkan perekonomiann keluarga, sehingga menyerahkan perhatian sang anak kepada pembantu. Kalau pembantu yang di pekerjakan orangnya baik tidak apa-apa, kalau buruk? pasti akan mempengaruhi psikologis si anak," tegasnya kepada suarabanyuurip.com, Rabu (23/4/2014).
Dia mengungkapkan, dengan adanya industrialisasi migas di Bojonegoro saat ini sangatlah penting dalam membangun karakter anak karena banyak anak-anak muda yang sudah terseret arus kecanggihan tekhnologi yang cenderung mengarah pada hal negatif.
"Dengan golden age, semua guru PAUD maupun TK harus bisa mengajarkan nilai-nilai luhur, budi pekerti dan keagamaan untuk membentengi diri saat menginjak usia remaja nantinya. Tentu tidak lepas dari pengawasan orang tua," tegas Aziz.
Mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Balen itu menyatakan, dengan mengajarkan anak pada golden age atau usia dini maka akan bergaung dalam relung hatinya sebanyak 65 ribu kali dan memberikan kesan-kesan psikologis yang bagus. Terlebih di derah-daerah sekitar industri migas yang menghadapkan anak-anak sekarang ini pada sebuah dilema.
"Orang tua baik ayah maupun ibu akan bekerja satu hari penuh, dimana saat pagi berangkat anaknya masih tidur, saat pulang malam, anaknya sudah tidur," ujar Aziz mencontohkan.
Disinilah, kata dia, seorang guru memiliki peran penting dan tanggung jawab besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan karakteristik anak agar tidak membentuk karakter yang buruk. Dengan memberikan peningkatan kualitas TK/PAUD di Bojonegoro, tentu akan mencetak generasi emas yang berguna bagi orang tua, bangsa dan agama.
Sumber: http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/bentuk-karakter-anak-di-tengah-industri-migas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar