Sebagai panduan perkuliahan, para mahasiswa S1 PGRA FTIK IAIN Salatiga, terutama semester III, bisa mengunduh file Outline Matakuliah Alat Peraga Edukatif di sini. Selamat berkarya!
Rabu, 28 September 2016
Senin, 13 Juni 2016
Ruang Lingkup Penelitian PAUD
Berbicara mengenai ruang lingkup penelitian, terlebih di PAUD, hal ini tidak terlepas dari pembicaraan tentang komponen-komponen proses pendidikan, landasan dan perbuatan mendidik, kurikulum dan manajemen pendidikan, serta teori pendidikan dan kurikulum. Komponen itu dapat diuraikan menjadi beberapa poin berikut.
A.
Komponen Proses Pendidikan
1.
Interaksi Pendidikan
Kegiatan inti pendidikan adalah adanya
interaksi peserta didik dan pendidik beserta sumber belajar. Interaksi tersebut
biasanya mengarah kepada pengembangan aspek afektif yang meliputi nilai-nilai,
sikap, minat, motivasi, disiplin diri, kebiasaan, dan lain-lain.
2.
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan bisa menyangkut kepentingan
peserta didik sendiri, masyarakat, atau berkaitan dengan pekerjaan. Tujuan
pendidikan dalam konteks PAUD tentu saja berbeda dengan jenjang yang lebih
tinggi. Umumnya, tujuan pendidikan di PAUD adalah untuk mendorong optimalisasi
tumbuh-kembang anak, sehingga pada waktunya nanti siap memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
3.
Lingkungan Pendidikan
Keberadaan
lingkungan belajar dalam dunia pendidikan tentu tidak dapat dinafikan.
Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan,
intelektual, dan nilai-nilai.
Lingkungan
|
Cakupan
|
Fisik
|
Alam, lingkungan buatan à sarana prasarana
|
Sosial-budaya
|
Corak
interaksi/pergaulan, karakteristik individu & sosial (tinggi & besar
badan, suara, perawakan, sifat, dll)
|
Intelektual
|
Iklim penunjang à sistem & program
pembelajaran, media & sumber belajar, aktivitas pengembangan
|
Keagamaan
|
Pola kegiatan religius
|
Nilai
|
Tata kehidupan, etika
|
4. Pergaulan
Pendidikan
Hal
ini berkenaan dengan situasi pembelajaran, bimbingan, dan latihan. Pergaulan
pendidikan dapat berlangsung secara alamiah, informal, formal, dan bahkan tidak
disadari.
B.
Landasan dan Perbuatan Mendidik
1.
Landasan
a.
Landasan psikologis, membantu memberikan dasar-dasar
pemahaman perilaku anak.
b.
Anak sebagai individu, segi jasmani maupun rohani, fisik
dan psikis. Sebagai individu, anak selalu berperilaku dan berkegiatan. Keduanya
dapat terjadi secara kasat mata (overt) ataupun tersembunyi (covert),
disadari ataupun tidak disadari.
c.
Kemampuan dan karakteristik anak. Kemampuan anak ada yang
sifatnya potensial dan ada yang sudah merupakan kecakapan nyata. Karakeristik
anak ada yang berbentuk permanen (biasanya jasmani/fisik) dan temporer
(berwujud rohani/psikis).
d.
Perkembangan anak, yang dipengaruhi oleh faktor internal,
eksternal, dan kematangan.
2.
Perbuatan Mendidik
a.
Pembelajaran dan latihan
b.
Tipe pembelajaran (S-R, penguatan, pemecahan masalah,
dll.)
c.
Bimbingan anak --> BK
C.
Kurikulum dan Manajemen Pendidikan
1.
Kurikulum (cth: perangkat pembelajaran)
2.
Manajemen Pendidikan (pengelolaan SDM, sarana prasarana, media belajar, pembiayaan)
3.
Kebijakan Pendidikan (mengacu kepada regulasi dan kebijakan pemerintah)
D.
Teori Pendidikan dan Kurikulum
Teori ada yang bersifat deskriptif, ada yang preskriptif.
Yang pertama menggambarkan apa adanya, “the is-ness” atau “das sein”,
yang kedua membicarakan apa yang seharusnya, “the ought-ness” atau “das
sollen”. Bidang ilmu yang teorinya deskriptif contohnya adalah biologi,
sosiologi, psikologi, dll. Bidang ilmu yang teorinya bisa deskriptif dan
preskriptif adalah pendidikan, kurikulum, dll.
Semua teori bersifat interdisipliner, artinya teori itu
dikembangkan dengan menggunakan kaidah dan proses yang paradigmanya diadaptasi
dari bidang ilmu lain.
Lingkup Penelitian
PAUD
Penelitian dalam bidang pendidikan dapat dilakukan baik
terhadap ilmunya maupun pada praktiknya. Terhadap ilmunya, bisa mengkaji
dasar-dasar, teori-teori, dan konsep-konsep termasuk sejarahnya. Tetapi
penelitian dalam bidang pendidikan lebih banyak ke arah aplikasi/praktik dari
teori atau konsep tersebut.
Lingkup penelitian pada jenjang PAUD tidak jauh berbeda
dari kajian jenjang lainnya. Tentang kurikulum, misalnya, calon peneliti bisa
mengkaji desainnya, penyusunannya, penerapan-nya, evaluasinya, atau
manajemennya. Tentang manajemen, contohnya, calon peneliti bisa mengulas
tentang gaya kepemimpinan kepala PAUD, pengorganisasian guru, atau pengasuhan
anak. Contoh-contoh lain dapat dilihat di Sukmadinata (2008:42-47).
Lingkup penelitian di atas sejatinya sangat membantu
calon peneliti dalam menentukan masalah, topik, atau objek penelitian. Hal ini
disebabkan bahwa penentuan masalah merupakan salah satu langkah penelitian.
Sebagaimana diketahui, langkah umum penelitian sesungguhnya terdiri dari lima
proses berikut (Emzir, 2014:7):
- Identifikasi masalah
- Review Informasi
- Pengumpulan data
- Analisis data
- Penarikan kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. (2014).
Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Rajawali Pers.
Putra, Nusa dan
Dwilestari, Ninin. (2013). Penelitian Kualitatif: Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana
Syaodih. (2008). Metode
Penelitian Pendidikan.Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kamis, 19 Mei 2016
Hakikat Penelitian (1)
Pengertian Penelitian
Penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sistematis berarti teratur menurut sistem, memakai sistem, dengan cara yang diatur baik-baik. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal.
Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode ilmiah, baik kualitatif ataupun kuantitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis melalui pengamatan, eksperimen, evaluasi, & pengulangan.
Metode penelitian artinya desain atau rancangan penelitian. Isi rancangan: rumusan objek, subjek, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Urgensi Penelitian
Mengapa perlu dilakukan penelitian? Minimal ada empat sebab yang melatarbelakanginya.
Sumber
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sistematis berarti teratur menurut sistem, memakai sistem, dengan cara yang diatur baik-baik. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal.
Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode ilmiah, baik kualitatif ataupun kuantitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis melalui pengamatan, eksperimen, evaluasi, & pengulangan.
Metode penelitian artinya desain atau rancangan penelitian. Isi rancangan: rumusan objek, subjek, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Urgensi Penelitian
Mengapa perlu dilakukan penelitian? Minimal ada empat sebab yang melatarbelakanginya.
- Karena pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan manusia amat terbatas, dibandingkan dengan lingkungan yang begitu luas
- Manusia memiliki dorongan ingin tahu
- Manusia selalu dihadapkan kepada masalah dan tantangan yang musti diatasi. Masalah yang kompleks perlu diteliti pemecahannya.
- Manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai
Sumber
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Langganan:
Postingan (Atom)